‘NATAL LANSIA’

Pada hari Rabu 21 Desember 2016 pukul 09:00 WIB para lansia merayakan ibadah Natal di ge-reja Kristus Gembala, jl. Lemah Putro I/18 Surabaya. Para lansia tidak mau ketinggalan untuk ikut merayakan Natal bersama dengan para pengasuh mereka. Mereka datang bersama rombongan dan rekan-rekan mereka sesama lansia. Walau dari antara mereka banyak yang berjalan dengan tertatih-tatih hal ini tidak   mengurangi kerinduan mereka untuk merayakan Natal dengan sukacita; terbukti satu jam sebelum acara dimulai, tempat duduk yang disediakan sudah hampir terisi penuh.

Acara dimulai dengan doa oleh Bpk. Pdm. Sukarjo Sutioso dan pujian oleh Ibu Silviati dibantu Sdri Darti didahului dengan meneriakkan yel yel ‘Lansia Yes Yes Yes… Pikun No No No… Ngantuk No No No… Lansia Biji Mata Tuhan” diakhiri tepuk tangan meriah dari semua lansia yang hadir. Tampak pim-pinan pujian ikut bergerak aktif mengajak semua yang hadir memuji Tuhan dengan sukacita dan beberapa persembahan pujian termasuk dari Psallo Woman Lemah Putro ikut memeriahkan acara Natal ini.

Acara berlanjut dengan drama dan pemutaran video yang dimainkan oleh para pengasuh lansia sendiri sebagai artisnya. Bercerita tentang reuni 4 sahabat yang sudah 25 tahun tidak berjumpa dan dalam perjumpaan itu, salah satu sahabat mereka meninggalkan Tuhan karena kesibuk-annya mencari uang/nafkah. Melalui dialog yang berlangsung dengan manis dan renyah, sahabat yang terhilang akhirnya menyadari kekeliruannya dan kembali untuk berkomitmen semakin dekat kepada Tuhan. Melalui drama yang sederhana ini, tampak beberapa lansia yang menyaksikan acara ini mengusap air mata haru.

Selanjutnya Bpk. Pdm. John Nababan menyampaikan Firman Tuhan yang diambil dari Matius 2:1-4 dan Keluaran 1:8. Dijelaskan bahwa Raja Herodes ingin bertemu Yesus bukan untuk menyembah tetapi membunuh-Nya karena dia ingin menguasai semua manusia untuk menyembahnya. Raja Herodes merasa punya saingan Yesus, Raja yang baru lahir. Itu sebabnya dengan segala upaya dia berusaha membunuh bayi Yesus. Kita semua diajak untuk merenungkan: bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang percaya? Apakah kita merayakan Natal/beribadah sekadar untuk mendapatkan hadiah-hadiah jasmani atau ingin berjumpa dengan Yesus secara pribadi untuk menyembah-Nya? Karena semakin kita mengenal Dia semakin iman kita bertumbuh membuat hati rindu untuk berjumpa dengan Yesus dan menyembah-Nya.   

Acara diakhiri dengan memanggil semua pengasuh lansia maju ke depan dan semua lansia yang hadir mengucapkan terima kasih untuk pelayanan para pengasuh lansia. Di saat bersamaan, Ibu Vida Simon mengumumkan bahwa tiga ibu pengasuh lansia yaitu ibu Hanna Lianawati, ibu Vonny Maskamin dan ibu Supii sudah tidak menjadi pengasuh lansia lagi mengingat kondisi fisik dan usia namun mereka tetap berdoa bagi para lansia yang sudah mereka layani selama ini.

Tak lupa semua lansia termasuk para pengasuh dipandu oleh Ibu Vida Simon dan Ibu Silviati meng-ucapkan terima kasih disertai doa Tuhan memberkati para imam yang sudah melayani CCTV dan sound system dengan baik saat ibadah lansia selama tahun 2016.

Acara ditutup dengan doa berkat oleh Bpk Yohanes Sutrisno dilanjutkan dengan makan prasmanan yang dilayani oleh para pengasuh lansia serta pembagian suvenir dan snacks kepada setiap lansia yang hadir. Semua pulang dengan sukacita dan membawa berkat untuk dibawa pulang.

‘Lansia Yes Yes Yes… Pikun No No No… Ngantuk No No No… Lansia Biji Mata Tuhan”. Amin. (MH)