Aktivitas Beberapa Sekolah Minggu Gpt Mengisi Liburan Maupun Hari Kemerdekaan…

 

Reuni SEKOLAH MINGGU SUTOREJO di Kya-kya Kenpark Kenjeran, Surabaya...

Pada tanggal 4 Agustus 2013 Sekolah Minggu Sutorejo mengadakan reuni dengan mantan murid dan mantan guru Sekolah Minggu Sutorejo dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan rohani mantan murid yang sudah beranjak dewasa karena mereka dari jemaat lain.

Acara diisi dengan puji-pujian, Firman Tuhan, games serta perkenalan dan memorabilia mantan murid dan mantan guru. Yang menarik banyak mantan murid telah lupa sementara mantan guru masih ingat anak didiknya walau rambut telah memutih. Adapun guru senior yang datang antara lain ialah: Tante Tatik, Tante Bwee dan Tante Corry.

Dari pertemuan reuni ini terlihat anak remaja dan dewasa lulusan Sekolah Minggu Sutorejo yang tetap setia imannya kepada Tuhan Yesus. Semua ini tidak terlepas dari dukungan doa dan taburan Firman Tuhan yang telah bekerja dalam diri mereka sejak dini. Kiranya reuni murid dan guru tidak berhenti sampai di sini tetapi terus berlanjut sampai kita semua bergabung dalam reuni akbar kelak bersama Tuhan Yesus yang kita nantikan.

 

 

 

 

 

 

Amin. (Genot)

 

SEKOLAH MINGGU KENDANGSARI

Hiruk pikuk kemerdekaan bergema diseluruh penjuru Tanah Air tercinta dan berbagai acara lomba serta perayaan digelar hampir di semua sekolah, kampung, instansi swasta maupun instansi pemerintah di muka Bumi Persada Indonesia.

Sekolah Minggu Kendangsari pun tidak mau ketinggalan. Diawali lagu 17 Agustus tahun 45 yang dinyanyikan oleh para murid serta guru-guru SM Kendangsari dengan jiwa patriotisme dilanjutkan dengan seputar pertanyaan singkat tentang siapa nama Presiden, wakil Presiden, serta kapan negara kita merdeka yang dijawab dengan tegas dan benar membuktikan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia sangat mencintai negara kita Indonesia.

Firman Tuhan dari Galatia 5:1-15 disampaikan Tante Silviaty yang berbicara mengenai 5 hal:

1. Tuhan Yesus sudah memerdekakan kita dari dosa.

2. Kita menjadi merdeka untuk selamanya dan tidak lagi diperhamba oleh dosa.

3. Kita dapat berdiri teguh.

4. Dipimpin oleh Roh Kudus.

5. Selanjutnya kita melayani dengan kasih Tuhan.

Selesai Firman Tuhan, berbagai lomba digelar dimulai dari Early Class (Kelas batita + Kelas Balita), Growing Class (Kelas Pratama) sampai Teens Class (Kelas Madya + Kelas Remaja) tidak ketinggalan mama-mama dan papa-papa ikut berpartisipasi di dalam Lomba.

 

Suasana ramai, sukacita dan gegap gempita meliputi ruang Sekolah Minggu, siapapun yang hadir merasakan suasana sukacita...

Terus berdoa, terus belajar, terus berkarya dan terus melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia supaya Nama Tuhan diagungkan dan dimuliakan di Bumi Indonesia tercinta.

Merdeka.... Dirgahayu Indonesiaku yang ke-68, majulah bangsaku, jayalah negeriku... (Evy)

SEKOLAH MINGGU LEMAH PUTRO…..

Halo..halo kawanku semua...

Slamat datang di FamGath Lamby kita

Kami semua menyambut gembira,

Mama-Papa ikut juga…

Lagu tsb. terdengar dinyanyikan dengan semangat dan riang oleh anak-anak Sekolah Minggu Lemah Putro di siang hari di saat bangsa kita merayakan hari kemerdekaannya. Tanggal 17 Agustus 2013, di tahun ke-68 kemerdekaan bangsa kita yang terlepas dari belenggu penjajahan kolonial patut kita syukuri bahwa kita hidup dalam kemerdekaan di dalam Kristus yang sudah membebaskan kita dari dosa. Peserta dan panitia yang berjumlah ± 110 orang tiba di UTC (Ubaya Training Center) Trawas dengan menggunakan bus maupun kendaraan pribadi. Meski-pun sempat mengalami mogoknya bus, ini tidak menyurutkan sukacita dan kebersamaan anak-anak beserta keluarganya untuk hadir dalam Family Gathering II yang diadakan oleh guru-guru Sekolah Minggu Lemah Putro tanggal 17-18 Agustus 2013.

Sore hari diadakan sesi untuk anak dan sesi orang tua di dua ruangan berbeda. Para orang tua mendapat pengarahan dan sharing mengenai hubungan suami-istri oleh Bpk. Pdm. Janche Suhatan sementara anak-anak disajikan cerita rohani dengan tema inti dari Family Gathering 2013 yang terambil dari Yosua 24:15 yaitu agar keluarga dari anak-anak Sekolah Minggu selalu memilih dan memutuskan untuk beribadah kepada Tuhan.

Di dalam cerita rohani yang disajikan untuk anak-anak ini, mereka diperkenalkan dua tokoh (si hitam & si putih) yang awalnya teman sekelas kemudian hubungan mereka memburuk karena si putih tidak bersedia memberi contekan kepada si hitam sehingga nilainya jelek. Secara interaktif anak-anak diperhadapkan langsung dengan situasi dan pertanyaan apabila mereka berada di posisi salah satunya. Namun di sisi lain anak-anak diingatkan untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi Tuhan seperti yang tertullis dalam Roma 12:1-2. Acara ditutup dengan doa dilanjutkan dengan permainan outdoor mengelilingi api unggun sambil menikmati barbeque.

Keesokan harinya pukul 05.30 pagi, para peserta dan panitia sudah berkumpul di lapangan futsal. Seusai doa pagi bersama, mulailah instruktur senam pagi dengan semangat dan penuh sukacita mengajak peserta menggerakkan badan untuk memperoleh kesegaran baru. Setelah badan lemas dan segar, para panitia lalu mengajak peserta untuk berkelompok sesuai badge melakukan permainan ‘naga dan mempelai’.

Setelah sarapan pagi, para peserta diberi kesempatan berfoto keluarga di spot yang disediakan lalu kembali berkelompok untuk mengikuti lomba 17 Agustusan antara lain: makan kerupuk, word-hunt, sambung sedotan dan bola.

Antusias peserta yang dengan kompak menikmati kebersamaan mereka dalam kasih Tuhan mendorong mereka untuk tetap bersukacita apapun hasil dari permainan yang mereka ikuti. Tiba saatnya seluruh panitia dan peserta bersiap-siap untuk pulang didahului dengan pengumuman pemenang oleh kelompok ‘brambang’ yang mendapat juara satu, kelompok ‘jamur’ mendapat juara dua, disusul kelompok ‘terong’, ‘kentang’ dan ‘jagung’.

Lagu tema yang berulang-ulang dinyanyikan masih terngiang jelas di telinga mengingatkan agar kita saling mengasihi dengan kasih Tuhan yang telah kita terima untuk bersama-sama mengasihi Dia. “I love you, you love me, we are happy family, with the great big God and His love for me and you, won't you say you love Him too...” (Ayu)