Pendalaman Alkitab Kitab KEJADIAN

Jumat, 06 Februari 2015

Pdt. Paulus Budiono

 

            Shalom.

            Mungkin ada di antara kita ada yang datang dari kantor, sekolah, rumah dengan kondisi seperti angin ribut yakinlah bahwa saat Yesus dalam perahu walau datang gelombang tinggi dan angin ribut yang membuat murid-murid Yesus bingung, ketika Yesus bangun semuanya menjadi reda. Jadikan Firman Tuhan dalam PA malam ini  menjadi hidup tetapi seringkali kita membuat Dia mati. Kita belajar PA hanya satu jam saja. Isi Firman Tuhan itulah yang hidup yang membuat kita semua kuat dan tegar kembali.

Kejadian 10:1, 32 Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh. Setelah air bah itu lahirlah anak-anak lelaki bagi mereka..... Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.

            Daftar bangsa-bangsa keturunan Sem, Ham dan Yafet tidak disebutkan keturunan Nuh lagi sekalipun itu adalah keturunan anak-anak dan cucu Nuh. Pasal 10 menjelaskan keturunan Sem, Ham dan Yafet. Dalam ayat 32 diingatkan lagi mengenai keturunan Sem, Ham dan Yafet, dimana bangsa-bangsa itu berpencar. Dalam pasal 6-8 Nuh dipilih menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, hanya Nuh dengan keluarganya. Jadi air bah ini mengingatkan kembali bahwa ada keturunan yang diselamatkan – hanya 8 orang. Pasal 10 menyoroti tentang keluarga yang diselamatkan. Oleh karena iman maka Nuh – rasa takut dan hormat setelah menerima perintah Allah maka dia menyelamatkan keluarganya (Ibrani 11:7).

            Saya percaya kita semua adalah orang yang beriman, jika soal keselamatan air bah yang dikiaskan dengan baptisan air, kita juga sudah dibaptis – orang yang dibaptis adalah orang yang lahir baru yang memiliki tata pandang yang baru (Roma 6) – semuanya serba baru di bumi yang sudah dibersihkan Tuhan dari segala karakter pribadi yang rusak. Entah berapa banyak manusia saat itu sehingga bahtera itu harusnya dapat menampung banyak orang tetapi kenyataannya hanya 8 orang saja yang ikut. Malam ini kita akan mempelajari keturunan anak-anak Nuh yaitu Sem, Ham dan Yafet setelah air bah -  setelah diselamatkan. Kita dapat melihat bagaimana semua berpencar memenuhi daerah-daerah yang sebenarnya Tuhan inginkan agar anak-anak mereka menghasilkan keturunan untuk memenuhi bumi.

Kejadian 9:1, 18-19 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan. Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi.

            Tuhan berkata kepada Nuh dan keluarganya supaya berkembang. Berapa lama keturunan Sem, Ham dan Yafet memenuhi bumi? Jika saat ini ada lebih 7 miliar penduduk bumi, Cina jumlah penduduknya di peringkat pertama 1,3 miliar, Indonesia peringkat ke-4. Kita bandingkan penduduk Indonesia saat merdeka dengan saat ini tentunya jauh lebih berkembang. Tuhan memberkati, dalam ayat 18-19 keturunan Sem, Ham dan Yafet sampai seluruh bumi. Sesuai dengan maunya Tuhan.

Kejadian 10:32 Itulah segala kaum anak-anak Nuh menurut keturunan mereka, menurut bangsa mereka. Dan dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah itu.

            “….setelah air bah itu maka berpencarlah bangsa-bangsa di bumi”. Tiga orang ini adalah bersaudara tetapi kapan menjadi suatu bangsa. Dari mereka itulah berpencar bangsa-bangsa di bumi setelah air bah agar dalam perkembangannya tetap diberkati. Mengapa harus berpencar menurut bangsa-bangsa mereka? Dari mana dan kapan mulainya? Tuhan menginginkan suatu perkembangan. Bangsa dari tiga bersaudara dengan istrinya masing-masing yang sudah beriman dan diselamatkan. Mengapa dengan berjalannya waktu tiga bersaudara akhirnya dapat terpecah-pecah padahal sama-sama di dalam keselamatan dan mengalami kelahiran baru.

            Kita sudah dilahirkan kembali. Saya akan berbicara mengenai kelahiran secara fisik. Di dalam Alkitab, kita yang di dalam Yesus disebutkan dilahirkan kembali oleh air dan roh dan menjadi ciptaan yang baru. Apa ciri-ciri bayi yang baru lahir? Kita semua tahu waktu janin masih didalam kandungan dia tidak perlu minum susu, bernafas karena dibungkus air ketuban. Waktu anak-anak kami dalam perut mamanya, istri saya mengatakan seperti ada tendangan di sana sini. Anak itu mulai bergerak tetapi tidak banyak, ia bertumbuh sebagaimana mestinya. Tetapi waktu bayi lahir, kita melihat sangat bertolak belakang didalam rahim ibu. Dia berteriak karena menghirup nafas yang pertama, memasuki area baru yang sama sekali berbeda  dengan waktu didalam perut ibunya.

Saya boleh umpamakan ini kehidupan yang lama dan kehidupan yang baru. Dia berteriak dalam arti rohani, orang Kristen yang sudah lahir baru suka dan terus berdoa. Karena itu nafas. Dia mulai rindu untuk minum susu. Dan susu tidak boleh dicampur apa-apa, diminta ASI (air susu ibu) yang murni. Kemudian anak itu mulai banyak bergerak, mulai menjerit danberteriak. Orang Kristen yang belum bertobat tidak suka berteriak - sembahyang. Bagaimana kita yang hidup? Suka sembahyang? Puji Tuhan! Bagaimana siswa-siswi? Itu nafas, itu kenyataan. Kata Rasul Petrus : Seperti bayi yang baru lahir rindu susu yang murni.

Firman Tuhan memang susu yang murni, ternyata bayi waktu minum susu maka susu itu mulai berkarya, bekerja didalam tubuhnya yang kecil sehingga membuat tangan, kaki, jantung dan lainnya mulai bergerak tumbuh. Berapa banyak kali kita orang Kristen tahu Firman Tuhan itu susu yang murni yang tidak perlu ditambah apapun, tetapi kita hanya tahu saja tetapi tidak diminum. Jika kita minum sungguh-sungguh maka pergerakan hidup ini akan berbeda. Praktek hidup didalam ke Kristen-an akan berbeda. Semakin dia tumbuh maka pergerakkannya semakin teratur. Bagaimana saat melihat anak kita mulai belajar makan dengan sendok? Kita tidak pernah memarahinya, kita senang waktu dia ambil sendok dan  bubur, jatuh-jatuh tapi kita tidak tampar dia. Kita melihatnya : anak saya sudah mulai mau makan sendiri. Senang sekali dan tertawa-tawa. Waktu sendoknya diambil dan dimasukkan mulut tapi kelewatan dihidung, kita tertawa setengah mati. Kita melihat dia berkembang dan kita memberikan bimbingan, maka respons anak itu semakin baik dan teratur. Itu bayi yang tumbuh sehat.

Mengapa orang Kristen harus makan? Supaya bertumbuh dan menjadi mengerti dari yang tidak teratur menjadi teratur, rapi. Karena itu mengapa kita harus membaca ulang ayat-ayat ini? Saya dahulu tidak mengerti waktu membaca ayat 10 dan menganggap itu silsilah  keturunan Sem, Ham,Yafet saja. Tetapi hari-hari ini saya berterima kasih, untuk terus belajar, sehingga waktu membaca ulang pasal 10 bukan hanya tahu ini adalah silsilah keturunan Sem, Ham, Yafet tetapi saya mulai mengerti ada sesuatu yang indah. Mengapa Rasul Paulus mengatakan kepada Timotius, kamu dari kecil sudah mengerti Firman Allah? Jika dia masih bayi, masih minum susu, dia tidak mengerti sekalipun dia bertumbuh. Tetapi jika sudah berumur 2 tahun, ia mulai mengerti dan tidak sembarangan.

2 Timotius 3 : 15Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.

Jadi yang dimaksud memahami dari kecil ini bukanlah Timotius lahir langsung mengerti, tetapi waktu dia kecil dia sudah mulai belajar, setelah disapih. Dia diberikan pengertian oleh gurunya, orang tuanya atau siapa saja. Semakin dia mengerti semakin  tertarik, semakin dia mengerti sesuatu semakin dia ingin maju, mengerti, memahami.

Ibrani 5 : 12 – 14 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecilTetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Secara fisik kita semua dewasa, tetapi secara rohani saya juga rindu kita semua bertumbuh bersama. Sebab jika tubuh Kristus tidak bertumbuh bersama akan menjadi tubuh yang aneh,kepala agak besar, kaki kurus, tangan kanan kuat sekali, tangan kiri lemas. Itu tubuh manusia yang aneh, tidak sehat  dan  mudah terserang oleh virus penyakit. Jika gereja Tuhan tidak mau belajar sungguh-sungguh, maka saat ada serangan virus-virus dunia, disitulah banyak yang terserang penyakit. Mari kita mau belajar dan saling menolong.

Saya tertarik dengan kalimat : berpencar-pencar dan terjadi bangsa-bangsa. Kejadian 9  kalimatnya : waktu Allah memberkati anak-anak Nuh dan supaya mereka berkembang, Sem, Ham, Yafet diberkati. Keluarga Sem suatu waktu bertandang kepada adiknya, Ham beserta keluarganya semua. Dari sini semua diberkati, maka itu indah sekali. Tetapi ternyata tidak demikian.

Apakah pasal 9 yang dimulai dengan berkat tetapi diakhiri dengan kata-kata yang tidak pantas oleh Nuh. Kata berkat diganti kata kutuk untuk Ham – Kanaan sementara untuk Sem dan Yafet diberkati, maka rumah tangga itu sudah mulai ada dua golongan yang pasti akan timbul saling tidak senang. Jika sudah mulai terjadi perbedaan pandangan, maka rumah tangga itu yang tadinya sudah diselamatkan, sudah lahir baru akan muncul ketidak cocokkan. Itu sebabnya sebagai orang tua dalam rumah tangga, jangan ada anak yang dicintai dan ada anak yang diremehkan. Kami suami-istri belajar dari tiga orang anak, tiga sifat tetapi kami mengasihi mereka dengan sama. Kami sempurna? Tidak! Tapi kami suami-istri terus belajar dan bahkan sampai hari ini mereka sudah punya rumah tangga dan kami tetap belajar, masing-masing ada kelebihan dan kelemahan tetapi kami tidak boleh mengatakan salah seorang punya kelebihan banyak dan dia yang diberkati, dan yang terlalu banyak nakal maka kurang berkatnya. Tidak boleh! Saya tidak ingin dalam rumah tangga saya ada berkat dan kutuk. Dalam rumah tangga harus satu saja, berkat Tuhan. Demikian juga dalam sidang jemaat Lemah Putro dan Johor saya juga tidak boleh membeda-bedakan. Jemaat Lemah Putro diberkati luar biasa, Jemaat Johor biasa-biasa saja. Itu tidak betul. Itu Gembala yang sangat jahat. Gembala yang baik, satu jiwa saja yang hilang akan mencarinyauntuk diselamatkan.

Karena itu waktu saya membaca cerita ini, saya gemetar. Apakah pasal 10 ini merupakan hasil dari ucapan Nuh? nanti kita lihat. Kadang orang mengatakan :  hati-hati jika orang tua berbicara itu akan benar-benar terjadi. Kemudian kita langsung berpikir sesuai dengan pandangan kita. Tetapi apakah memang Nuh waktu berkata itu menginginkan anak-anak mereka ketiganya berpencar? Apakah Nuh memikirkan dikemudian hari setelah berpuluh-puluh tahun kemudian cucu-cucunya berpencar? Kita kembali membaca :

Kejadian 9:24-27Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya,berkatalah ia: “Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya.”Lagi katanya: “Terpujilah Tuhan, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kembah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.”

            Pada ayat yang baru saja kita baca, dituliskan oleh Musa bahwa Kanaan dikutuk menjadi budak dari Sem. Kata ‘budak’ di sini berarti Kanaan dan semua keturunannya akan bekerja di bawah Sem dan menyebutnya sebagai tuan. Sem dan Ham tidak terpisah, hanya kedudukannya yang berbeda. Sem diberkati, sedangkan Ham hilang berkatnya dan dia dikutuk untuk menjadi budak. Firman allah berkata, “Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kembah-kemah Sem” Tempat kediaman Yafet tidak jauh dari Sem. Kanaan tetap di situ, tetapi menjadi hamba. Sem, Yafet, dan Ham tetap satu. Meskipun mereka tumbuh menjadi semakin dewasa, tetapi bahasa dan cara hidup mereka tetap sama, hanya kedudukannya yang berbeda.

            Sekali lagi saya tegaskan bahwa pada mulanya Sem, Ham, dan Yafet memiliki bahasa yang sama. Tetapi pada pasal 10, dituliskan bahwa bahasa mereka sudah tidak sama lagi.

Kejadian 10:2, 5Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan Tiras....... Dari mereka inilah berpencar bangsa-bangsa daerah pesisir. Itulah keturunan Yafet, masing-masing di tanahnya, dengan bahasanya sendiri, menurut kaum dan bangsa mereka.

            Pada pasal sebelumnya dikatakan bahwa Sem, Ham, dan Yafet adalah satu saudara, yang memiliki bahasa yang sama. Namun di pasal yang 10 diceritakan bahwa anak dan tuannya telah berpisah, memiliki bahasa dan tanahnya sendiri-sendiri. Coba kita bayangkan jika anak saya, Ivan, Sony dan Ham yang adalah satu saudara tetapi memiliki bahasa yang berbeda-beda. Pastilah mereka tidak akan cocok karena tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Marilah kita belajar firman yang hidup ini, agar kita dihidupkan dan dapat melihat mengapa ini semua terjadi dan apa maksud dari semua ini.

Kejadian 10:2, 4 Keturunan Yafet ialah Gomer, Magog, Madai, Yawan, Tubal, Mesekh dan Tiras.....Keturunan Yawan ialah Elisa, Tarsis, orang Kitim dan orang Dodanim.

            Yafet mempunyai keturunan dan keturunannya memiliki keturunan sendiri. Masing-masing keturunan memiliki tanah dan bahasanya sendiri-sendiri. Bagaimana perpisahan semacam ini dapat terjadi? Bagaimana hubungan kita dengan keluarga kita masing-masing, apakah masih satu atau telah memiliki pandangan masing-masing? Bahasa adalah sarana komunikasi. Jika komunikasi sudah tidak dapat terjalin, maka berkat Tuhan tidak akan ada lagi. Pada Kejadian pasal 1, Allah memberkati Adam dan Hawa untuk berkembang dan memenuhi bumi dengan satu bahasa, satu pengertian, dan satu di dalam menyembah Tuhan.

Kejadian 10:6-10 Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan. Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang berkuasa di bumi;ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab dikatakan orang: “Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN.” Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.

            Ayat ini berisi tentang beberapa keturunan Ham, dimana Kanaan pada anak yang keempat. Keturunan Kush dijelaskan, tetapi keturunan Misraim dan Put tidak disebutkan. Demikian pula dengan keturunan Yafet, tidak semua disebutkan. Mengapa? Ini yang saya katakan bahwa pasal 10 ini tidak semata-mata menuliskan kronologis keturunan, misalkan keturunan Yafet. Yang lebih unik lagi kita lihat di sini yakni tidak disebutkan siapa isteri Yafet atau apakah dia memiliki anak perempuan. Katakanlah Yafet hanya memiliki anak laki-laki, dari mana didapatkan isteri untuk mereka? Tidak ada orang lain, kecuali anak-anak Nuh, Sem, Ham dan Yafet. Hanya Nuh, isteri, ketiga anak dan ketiga anak mantunya yang selamat dari air bah.

Jika kita menggunakan akal kita, kita akan berkata ini tidak mungkin. Banyak orang Kristen dan para Theolog yang tidak percaya kejadian ini. Mereka berkata bahwa pada zaman air bah, ada sebagian daerah yang tidak tergenang air, sehingga ada orang yang lari ke daerah sana. Maka ketika Nuh dan seluruh keluarganya selamat, anak-anak Nuh mengambil anak perempuan dari daerah tersebut. Mereka pun tidak percaya akan penciptaan Adam dan Hawa oleh Allah. Mereka tidak percaya karena otak yang berdosa selama ini berpikir bahwa sesama saudara tidak boleh kawin. Jika terjadi, akan cacat. Baru-baru ini saya membaca di Internet, ada satu suku bangsa Indonesia di daerah pedalaman Kalimantan yang sampai hari ini mereka kawin antar saudara, bahkan ayah dengan anaknya, ibu dengan anaknya. Tetapi tidak terjadi cacat mental.

Jika kita tidak percaya kitab Kejadian, maka kita tidak akan percaya kitab Keluaran. Jika kita tidak percaya pada kitab Keluaran, maka suatu waktu kita tidak akan percaya pada kitab Wahyu. Jika iman kita hanya berdasarkan logika, maka iman itu bukan datangnya dari Yesus, tetapi iman tersebut telah dikotori oleh dosa. Oleh sebab itu, kita harus benar-benar yakin akan Alkitab ini. Ketika saya membaca ayat-ayat ini, saya bertanya mengapa Musa harus menulis hal ini? Mengapa harus berbicara tentang Nimrod? Tidak lebih baikkah jika hanya ditulis secara sederhana suatu riwayat dan kejadian? Tetapi di sini tuliskan keturunan demi keturunan. Pasti ada kaitannya sehingga akhirnya mereka terpecah.

Pasal 10 berbicara tentang keturunan Sem, Ham dan Yafet, yang kacau karena sudah terpecah belah. Ini berarti di dalamnya sudah tercampur aduk antara berkat dari Tuhan dan yang tidak diberkati. Pelajaran untuk kita yakni jangan kita setelah diberkati, lama-kelamaan terpecah belah. Seperti gereja Tuhan sekarang ini yang semakin banyak perpecahan.

Kejadian 10:15-16, 19-20 Kanaan memperanakkan Sidon, anak sulungnya, dan Het, serta orang Yebusi, orang Amori dan orang Girgasi;.....Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa. Itulah keturunan Ham menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.

            Saya ulangi lagi bahwa Ham dan Yafet sudah berbeda bahasa satu sama yang lain. Ham memiliki keturunan yang semakin kacau bahasanya, juga sekaligus memiliki tanahnya sendiri-sendiri. Kita boleh hitung ada berapa bahasa yang ada pada pasal 10 ini. Mengapa Tuhan mengijinkan hal ini terjadi? Padahal hal ini tidak sesuai dengan keinginan-Nya, dimana Dia ingin agar semua sama dan diberkati. Apakah Musa salah menulis tentang hal ini? Ataukah mungkin Allah tidak dapat memenuhi kuasanya? Sesungguhnya pada pasal 10 ini sudah tersirat siapa penyebab terjadinya kekacauan ini. Ada satu penulisan tentang Nirmod  yang beda penulisannya, meskipun tidak mencolok. Ham juga sudah ditulis.

Kejadian 10:21-24 Lahirlah juga anak-anak bagi Sem, bapa semua anak Eber serta abang Yafet.  Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram. Keturunan Aram ialah Us, Hul, Geter dan Mas. Arpakhsad memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber.

Mengapa pada ayat 21, “lahirlah juga anak-anak bagi Sam - bapa semua anak Eber.” Mengapa disini disebutkan Eber? Padahal kita baca pada ayat ke 24 baru muncul namanya Eber, yaitu Selah memperanakkan Eber. Mengapa berbeda? Mengapa Eber disebut kemudian, Eber itu bukan lansung keturunan dari Sem, tetapi melalui keturunan-keturunan - sampai keturunan Arpakhsad, lalu memeranakkan Selah dan Selah memperanakkan Eber. Jadi Eber adalah cucu Arpakhsad, tetapi lebih indah dan lebih unik lagi di ayat 25

Kejadian 10 : 25 Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan.

Anehnya, semua disebutkan satu saja, ini langsung dua anak laki-laki. Disini lebih jelas kapan bumi mulai terbagi, kapan manusia mulai kehilangan suatu bahasa. Di sini dapat dicari - kapan Eber lahir atau Eber punya anak (satu namanya Peleg) sebab dalam zamannya bumi mulai terbagi, nama adiknya ialah Yoktan dan seterusnya

Kejadian 10 : 31 Itulah keturunan Sem, menurut kaum mereka, menurut bahasa mereka, menurut tanah mereka, menurut bangsa mereka.

Apakah Tuhan mau begitu? Kita masing-masing menuruti kemauan kita. Tentang firman Allah, menurut saya begitu - yang lain mengatakan menurut saya begini, yang lain menurut saya begini - disitulah kekacauan. Mengapa? Kita akan menyelidiki pasal 11, di situ akan terlihat nyata apa penyebabnya. Tetapi mengapa ada ayat mengatakan, ‘Eber.’ Tuhan memberikan saya suatu keteguhan, bahwa di pasal 10, nama-nama yang ada kekhususan ditulis. Itu membuat saya dapat melihat lebih jauh, bagaimana pasal-pasal sebelumnya - Allah itu tidak pernah berubah, sampai pasal 10 - Allah tetap tidak berubah. Tetapi manusia sekalipun satu keluarga dapat berubah - bukan berubah untuk menjadi satu, tetapi menjadi pisah. Gereja Tuhan yang adalah am, mengapa terjadi perpecahan sampai hari ini? Bahkan dalam satu organisasi penuh dengan pengelompokan.

Pada pasal sebelumnya, saat Adam dan Hawa jatuh, Tuhan berjanji keturunan wanita ini akan meremukkan kepala ular. Hawa ingin anaknya laki-laki akan memenuhi dan menggenapi janji Tuhan. Hawa yang pilih, bukan Allah yang pilih, tetapi Kain mengecewakan Hawa karena membunuh adiknya sendiri. Selanjutnya waktu Adam dan Hawa berhubungan dan melahirkan anak - disebutkan Set. Setelah itu Adam dan Hawa melahirkan lagi banyak anak laki-laki dan perempuan. Mengapa Set yang ditulis dan bukan anak-anak yang lain? Kemudian Set menikah, melahirkan anak, disebut Enos. Setelah itu Set masih melahirkan banyak anak laki dan perempuan. Mengapa Enos yang disebut namanya?

Disitu ada penulisan oleh Musa dalam ilham Roh Allah, ‘ini mewakili orang yang menyebut nama Tuhan’. Semua itu ada artinya, jika kita dapat menyelidiki, maka tulisan demi tulisan, turunan demi turunan - Henokh, kemudian Henokh diangkat tanpa mengalami kematian. Itu memiliki pengertian, akhirnya begitu banyak manusia - Nuh yang dipilih. Nuh mempunyai 3 anak, termasuklah mereka dipilih menjadi satu keluarga yang diselamatkan.

Tuhan ingat benih itu ada disitu, benih yang akan menyelamatkan manusia. Benih yang akan menghancurkan kepala ular - ada di dalam keturunan Adam. Tetapi manusia tetap manusia, sekalipun sudah diberkati, tetapi kecerobohan dari Nuh, Sam, Ham dan Yafet, mengakibatkan terjadinya perpecahan yang semakin jauh. Apakah Tuhan gagal? Manusia yang gagal, Tuhan tidak pernah gagal.

Kita dapat melihat dan membaca, mengapa Allah memilih Abram dan tidak yang lain. Mengapa tidak memilih dari keturunan Ham, Yafet tetapi dari keturunan Sam? Ini kedaulatan Tuhan. Tetapi sekali lagi Tuhan tidak mengingkari janji-Nya, Tuhan konsekuen, karena Allah yang tidak pernah berubah. Sekali Allah menciptakan manusia, Adam dan Hawa, Dia memberkati mereka. Apapun kesalahan mereka, Allah mempunyai waktu, cara dan metode untuk menyelamatkan manusia - termasuk kita dan keturunan kita. Itu sebabnya jangan hanya melihat sekilas kekurangan seseorang dan cepat memvonisnya.

Ada berapa banyak bahasa di dunia? Sekarang begitu getol agar terjadi penyatuan. Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional, setiap orang yang bisa berbahasa Inggris dapat menjalin komunikasi. Baik, tetapi itu sisi manusiawi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan. Tetapi apa yang Tuhan inginkan, saya hanya akan sedikit menyinggung, agar kita menemukan suatu benang merah yang indah untuk mencapai rencana Tuhan. Mengapa Abram dipilih 4000 tahun kemudian? Matius mengatakan, “inilah silsilah Yesus Kristus, anak Abraham, anak Daud.”Apakah Allah salah? gagal? Allah tidak pernah salah dan gagal, tetapi manusia Adam, Kain, bahkan Nuh gagal, semua manusia gagal. Tetapi Tuhan memilih, dalam kegagalan itu Tuhan tahu ada orang yang mau dipakai oleh Tuhan. Kita banyak kegagalan dan kelemahan tetapi Tuhan mau memakai jika kita mau menyerah dan bertumbuh rohaninya untuk mengerti. 

Seringkali ketika melihat seseorang gagal kita langsung mengatakan bahwa dia gagal dan tidak mungkin lagi dipakai Tuhan. Tetapi Tuhan mengatakan tidak, “Tuhan tidak demikian! Orang itu jahatnya bukan main, sekarang dia ada disini untuk menangkap umatmu Tuhan, tidak mungkin dia bisa bertobat.” Tuhan Yesus katakan, “Aku sudah mempersiapkan dia dalam waktu yang lama,” bagaimana persiapan Tuhan? jika kita pasti mempersiapkanseseorang menjadi tambah lama tambah baik - tetapi Saulus Tuhan pakai, walaupun sepertinya tambah lama tambah jahat. Di pemandangan manusia tidak cocok tetapi di pemandangan Allah cocok. Apakah kita hidup menurut kecocokan manusia, agama, organisasi atau menurut kecocokan dari firman Allah? Bagaimana kecocokan dari firman Allah? “Aku tidak layak Tuhan, aku sangat tidak layak,” tetapi Tuhan mengatakan, “Aku pilih kamu.” Dalam kitab Efesus tertulis, “dari  sebelum dunia diciptakan, kita telah dipilih oleh Allah.”

Seluruh rangkaian tulisan Alkitab ini, sudah diketahui oleh Allah Sang Pencipta, Allah semesta alam, Allah Tritunggal yang tidak pernah berubah - yang ada sendiri dan kekal selama-lamanya. Dia tahu apa yang ditulis dari Kejadian 1 sampai Wahyu, Dia mengetahui semuanya. Tuhan telah memilih kita sebelum dunia dijadikan. Paulus mengatakan, “sejak aku di dalam perut ibuku, aku sudah dipilih.” Tetapi waktu Saulus keluar, dia sangat pandai sekaligus sangat jahat dan kejam. Tetapi Tuhan telah pilih dari perut ibunya. Bagaimana dengan kita? Ada suatu aliran yang mengatakan, “Tuhan sudah memilih dari sebelum dunia dijadikan, siapa yang masuk sorga dan siapa yang masuk neraka.”Saya katakan kepada anak saya, “jika saya karena ada ayat mengatakan (Efesus), maka saya pegang ayat ini, saya tahu persis, saya dilahirkan untuk diselamatkan”. Jika orang lain mengatakan, “aku memang dijadikan untuk dimasukkan neraka, bagaimana?” saya tidak mau masuk neraka, karena itu saya percaya bahwa saya memang dilahirkan untuk diselamatkan, disempurnakan, dijadikan mempelai wanita Anak Domba Yesus - maka saya harus berhati-hati dengan kasih karunia-Nya. Jangan ragu-ragu, Tuhan yang menentukan.

Saya kembalikan sepersepuluh, saya tahu masuk neraka, saya masuk kebaktian, saya tahu saya masuk neraka. Saudara sekolah lempinel, masuk neraka, semuanya menjadi S2, S3, S4 sampai S7 boleh juga, tahunya masuk neraka. Lalu untuk apa kamu masuk gereja? Jika memang sudah tahu berbuat jahat masuk neraka, berbuat baik juga masuk neraka, untuk apa saya menjadi pendeta. Tetapi jika saya tahu, (ini keyakinan saya), saya selamat karena memang diselamatkan, saya disucikan karena memang sedang disucikan, saya disempurnakan pasti menuju kesempurnaan – maka saya akan berhati-hati! Saya jadi hamba Tuhan karena saya tahu saya sudah diselamatkan. Mengapa jadi hamba Tuhan yang sungguh-sungguh? Karena saya tahu saya sedang disucikan. Sempurna? Belum, masih banyak salah. Semua tahu, karena firman Allah mengatakan dan firman Allah itu ya dan amin. Itu sebabnya bukan mudah-mudahan, insya Allah. Jika keluar kota bilang insya Allah, jika masuk sorga, bilang pasti, amin!

Kitamelihat pasal 10 terjadikekacauan, tetapi Allah yang kita sembah, yang disembah oleh Sam dan Yafet, sama! Rencana Allah walau belum terjadi, namun Allah sedang memilih juga pada malam hari ini. Kita belajar, dulu saya juga tidak mengerti - bosan. Tetapi sekarang dibangkitkan, apa saya sendiri bisa? Tidak bisa! Kadang-kadang bisa, kadang-kadang perlu sesama untuk sharing. Banyak orang berkata, “jika pendeta tidak perlu sharing lagi, pasti sudah tahu semua dan sempurna,” Sama sekali tidak demikian. Itu sebabnya jika bertemu, bicarakan pengalaman firman Tuhan, firman itu hidup, firman Tuhan itu luar biasa. Cintailah firman-Nya.

Amin.