Pendalaman Alkitab Kitab KEJADIAN

Jumat, 22 Agustus 2014

Pdt. Paulus Budiono

 

Shalom,

Kita sudah menyanyi, “Ku persembahkan tubuhku”, mempersembahkan dalam hal ini tentunya juga menyangkut  hati dan segenap panca indra kita. Kita membaca;

Kejadian 7:1-24 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi. Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu. Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya. Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu. Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air.Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit,sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat.Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu.Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

Kita sudah membaca dan mendengar firman Tuhan bersama-sama, sebab dengan kita membaca dan mendengar bersama-sama maka kita mengaminkan kitab Wahyu yang mengatakan, “Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan firman nubuatan ini”. Firman nubuatan itu adalah berbicara mengenai Kristus yang adalah firman itu sendiri.Jikalau kita membaca, kita menjadi yakin sedang menerima kebahagiaan dari Tuhan. Ini firman dan sekaligus janji Tuhan.  Mari kita membaca;

 

Wahyu 1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Pakar Alkitab mengatakan bahwa seluruh Alkitab ini adalah firman nubuatan. Firman nubuatan ini menunjuk pada pribadi Yesus. Kita harus meyakini Wahyu 1:3 jikalau kita membaca firman Tuhan seharusnya kita merasa berbahagia. Dengan rasa bahagia ini maka selanjutnya kita akan terdorong untuk membaca ayat yang selanjutnya. Jikalau kita tidak berbahagia saat membaca firman, cepat atau lambat kita akan merasa bahwa membaca firman Tuhanmerupakan suatu beban berat sehingga kita merasa malas dan enggan untuk membaca ayat-ayat selanjutnya. Mari kita membaca;

 

Wahyu 19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

“Karena kesaksian Yesus...”,jikalau kita merasa berbahagia saatmembaca firman Allah, kita akan terdorong untuk menyembah. Jikalau kita tidak berbahagia, merasa bosan membaca firman Tuhan maka otomatis kita juga akan bosan untuk menyembah. Dengan bosan menyembah berarti kita bosan bersekutu dengan Tuhan yang adalah Roh itu sendiri. Begitu mudah untuk melihat sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan itu, erat atau tidak. Semuanya itu dapat dilacak ketika kita membaca Alkitab.Ada orang yang bertanya, “Mengapa saya tidak dapat menyembah?” Jangan kita terlalu ekstrim dengan pengertian menyembah. Rasul Yohaneshampir menyembah malaikat tetapi malaikat mengatakan “Jangan menyembah aku tetapi sembahlah Allah”. Rasul Yohanes hendak menyembah malaikat karena dia berpikir bahwa malaikat itu hebat.Kita semua meyakini seluruh Alkitab adalah firman Allah dan firman itu adalah Allah sendiri yang pernah inkarnasi menjadi manusia pada 2.000 tahun yang lalu.Semoga mendorong kita semakin rindu untuk membaca firman Allah.

 

Saya mengajak membaca Kejadian 7 dengan panjang karena kita mau belajar lagi dengan rendah hati, berkata kepada Tuhan, “Tuhan, saya mau membaca kitab ini”. Saudara dapat mengalami sendiri, ketika membaca, akan merasa bahagia dan selanjutnya akan dibawa dalam suatu penyembahan. Tuhan tidak mempersulit kita, harus puasa, pantang macam-macam, tidak! Biarlah kita senang membaca, karena Tuhan mengatakan berbahagia orang yang membaca dan mendengar firman Tuhan.Kita dapat mengetahui seseorang merasa bahagia atau tidak saat membaca firman Allah yakni dari intonasi saat membaca. Jika seseorang membaca dengan intonasi yang baik dan jelas menunjukkan bahwa yang membaca itu serius. Sebaliknya jika seseorang membaca dengan intonasi yang datar dan tidak jelas maka jelas bahwa yang membaca itu tidak serius, tidak sungguh-sungguh dan ini akan membuat hasratnya untuk menyembah Allah menjadi turun. Tuhan tentu mengatakan, “Kamu membaca Alkitab saja tidak dengan baik, bagaimana dapat menyembah Aku yang tidak kelihatan? Aku adalah Roh, Bapa adalah Roh, jikalau mau menyembah Allah harus dengan roh dan kebenaran”. Kita sedang PA, jadi kita mau belajar sungguh-sungguh, bahwa membaca itu indah sekali.

 

Zaman rasul-rasul tidak ada tulisan yang mencatat mengenai apa yang Yesus sampaikan tetapi Ia berjanji memberikan Roh Kudus agar rasul-rasul dapat mengingat kembali apa yang sudah Yesus sampaikan. Tuhan mengatakan jikalau Roh Kudus datang, Dia akan membawa kamu untuk mengingat kembali karena Roh Kudusadalah roh penghibur. Bagaimana Roh Kudus menolong kita? Roh Kudus akan mengajar orang itu dalam mengingat perkataan yang Yesus pernah sampaikan. Itu tercantum dalam injil Yohanes 14.

 

Yohanes 14:16-17, 25-27 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu......Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

 

         Inilah fungsi Roh Kudus dalam kaitannya dengan membaca firman Tuhan. Firman Tuhan itu dapat menghibur kita tetapi kita seringkali melupakan. Kita dapat mengingat kembali asal kita membaca lagi sebab Yesus sendiri yang mengatakan. Zaman dulu tidak ada Alkitab seperti yang kita miliki saat ini, Perjanjian Lama pun tidak semua ada, adapun mungkin di sinagoge atau di bait Allah. Pada waktu itu sangat tidak gampang karena tulisannya mesti  memakai papyrus, kulit binatang,sangat mahal dan suci bagi orang Yahudi. Tetapi Tuhan berjanji bahwa perkataan-Nya yang pernah disampaikan pada para rasul itu dapatdisampaikan kembali untuk menghibur kita.

 

Dahulu ketika masih anak-anak, saya suka membaca menggunakan perasan, memilih cerita yang berakhir denganhappy ending. Saya juga suka membaca cerita detektif yang memakai otak. Demikian juga dengan membaca Alkitab. Saya suka langsung melihat kejadiannya, peristiwa-peristiwa yang menakjubkan. Itu saya senang dan kemudian membawa perasaanup and down. Jika saya melihat suatu yang hebat rasanya bangga tetapi jika peristiwa menyedihkan saya hampir berhenti tidak mau membaca apalagi memakai otak. Dengan berjalannya waktu terutama pada akhir-akhir ini setelah Tuhan berkemurahan kami suami istri masih diberi kesempatan untuk semakin belajar maka pelan-pelan Tuhan merubah sikap saya lewat sharing, komunikasi dengan beberapa saudara-saudara kita. Belum sempurna tetapi saya mau belajar. Itu sebabnya pada malam ini saya ingin mengajak untuk memperhatikan Kejadian 7. Siapa pengarangnya? Apa motivasinya dan apakah layak dibaca?

 

Seringkali kita menganggap buku-buku terbitan umum ini layak dibaca tetapi pernahkah kita berpikir bahwa Alkitab adalah yang paling layak untuk dibaca dan dihayati lebih dari pada yang lain. Buku-buku kedokteran sangat penting bagi mereka yang sekolah kedokteran tetapi ilmu hukum tidak cocok bagi yang mau menjadi dokter. Ilmu filsafat tidak cocok untuk menjadi seorang ekonom. Namun Alkitab harus menjadi kerinduan kita. Mungkin secara fisik duniawi kita belajar dan mendapat suatu gelar tetapi jangan sampai Alkitab ini kita pilah-pilah. Kita harus menangkap firman Allah secara lengkap. Mengapa kita harus membaca seperti itu? Mengapa kita harus membaca ulang?

Filipi 3: 1 Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan. Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.

            Seringkali kita menggunakan ayat ini untuk mendorong rekan kita untuk suka menulis. Saya bersyukur karena siapapun juga mungkin bukan hamba Tuhan tetapi suka memberi ayat-ayat firman Allah kepada temannya. Rasul Paulus menuliskan hal ini dan dapat kita SMS atau BBM berulang-ulang kepada rekan-rekan,memang tidak berat bagi kita sekarang karena tinggal copy kemudian paste lalu kirim. Tetapi puji Tuhan karena saya gaptek, jika SMS ayat-ayat Firman Allah saya menulisnya lagi jika salah ulang lagi baru saya kirim tetapi ini baik untuk mendorong kita suka menulis firman Allah. Jangan suka menulis gossip tetapi tulislah yang berguna.

Dikatakan disini,‘kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.’ Jadi, kita harus yakin apa yang kita tulis itu memberi kepastian kepada orang yang menerima dan bagi kita yang mendapat tulisan ini kita membaca ulang akan memberi kepastian kepada kita. Arti kepastian adalah suatu kekuatan yang tidak tergoyahkan dan sudah pasti danbenar-benar sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi. Jadi jika kita mendapatkan SMS ayat firman Allah, kita mendapat suatu kebahagiaan.

Dikatakan, “Dan memberi kepastian kepadamu.” Jika kita kembali pada Kejadian 7, ada kepastian-kepastian. Mengapa Rasul Paulus menulis ayat ini pada sidang jemaat Filipi? Sebab dia menasehatkan hati-hatilah terhadap anjing-anjing, pekerja-pekerja yang jahat,  penyunat- penyunat yang palsu, dan seterusnya. Mengapa Rasul Paulus berani mengatakan hati-hatilah terhadap anjing-anjing, pekerja-pekerja yang curang, dan sebagainya? Sebab satu perkara dia bukan melihat atau menemukan seseorang itu sifatnya seperti anjing, pekerja jahat, penyunat palsu dengan kacamata sendiri tetapi karena dia sangat dan ingin mengenal Kristus dengan sungguh-sungguh.Kadang-kadang kita tanpa sadar terjebak untuk memberikan penilaian kepada seorang, dengan memberikan prediksi begini dan begini. Mengapa Rasul Paulus berani mengatakan, “Bagimu itu kepastian, tidak akan goyah.” Kita memperhatikan ayat 5, dia menyatakan siapakah dia.

Filipi 3: 5-7  disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

            Sekarang kita tidak melihat Dia, kita melihat firman-Nya dan sabda-Nya. Kita beriman karena mendengarkan firman Kristus.

Filipi 3: 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

            Saya mengajak saudara untuk terus belajar. Pada waktu itu Rasul Paulus diselamatkan oleh pernyataan Yesus di tengah jalan kepada Saulus, saya sekali lagi mengatakan belum ada injil, Perjanjian Baru belum ada. Kristus Yesus menyatakan diri dan Rasul Paulus dikatakan dia yang sangat mengenal hukum Taurat. Disitu dia menemukan kebenaran, dia memeriksa Alkitab dan di dalam pernyataan Yesus Kristus dia akhirnya mengatakan ini yang terbaik.

Apa yang dulu merupakan keuntungan bagiku,secara logika sangat biasa jika ada sesuatu yang menguntungkan kita, maka kita akan selalu memakainya. Sebagai contoh, dengan melakukan sesuatu akan membuat nama seseorang terkenal, lebih untung maka ia akan terus berada di tempat itu supaya namanya populer. Jika ada suatu produk makanan menguntungkan kesehatan maka kita selalu mengkonsumsinya untuk keuntungan kesehatan kita.

Jika seseorang itu tidak bertemu Yesus dia akan terus merasa untung dengan gelar-gelarnya tetapi jika dia bertemu Yesus, dia akan rela semuanya dianggap rugi karena Kristus. Saya menantang saudara, waktu kita membaca Alkitab, apakah merasa ini yang paling menguntungkan? menguntungkan kesehatan rohani kita, menguntungkan kesehatan mental kita, menguntungkan kesehatan pandangan mata kita, menguntungkan kesehatan dalam pendengaran kita? Menyehatkan jiwa raga kita oleh karena firman Tuhan. Bukan saya anti dokter karena saya juga minum vitamin tetapi jika saya membaca firman Tuhan saya harus merasakan ada keuntungan karena kita mengkonsumsi firman itu sendiri. Tidak hanya bicara saja, Rasul Paulus dalam tulisan Filipi ini dia sedang di dalam penjara dan dia merasakan keuntungan yang luar biasa

            Zaman sekarang banyak pendeta yang sukses segalanya lalu berbicara ini, mudah saja mengatakannya. Tetapi seorang Rasul Paulus mengatakan dirinya untung memperoleh Kristus waktu dia di penjara, ditahan, didera, dan mengalami sesuatu yang rugi bagi fisiknya. Kita diingatkan kembali bahwa Tuhan menghibur kita di dalam firman-Nya. Karena hamba-hamba Tuhan di sini juga akan kembali ke Merauke, dari Merauke akan berjalan lagi. Roh Kudus akan menghibur dengan firman-Nya dan ada kepastian.

            Itu yang saya rindukan supaya dalam kepastian ini membuat saya kita terdorong untuk membaca lagi secara terus-menerus dan berulang-ulang apa yang sudah kita pelajari bersama. Yakobus mengatakan waktu meneliti Firman yang memerdekakan dan sungguh-sungguh melakukannya, maka kebahagiaan yang sesungguhnya itu tersedia. Kebahagiaan apa yang kita terima? Apa yang kita rindukan dalam pasal 7? Kita mau belajar sungguh-sungguh karena itu memberi keuntungan. Kitab Kejadian adalah firman Allah yang sangat menguntungkan kita. Kejadian pasal 7 merupakan penulisan kelanjutan dari pasal 6 dan terus kembali pada pasal pertama kitab Kejadian. Adanya pembagian pasal memudahkan untuk para pembaca sekarang tetapi seharusnya tidak membuat kita memilih-milih bagian tertentu, melainkan memberi kenikmatan ketika dipelajari.

            Apakah Kejadian 1 - 6 yang sudah dihayati bersama-sama masih membuat kita merasa bahagia? Masihkah kita merasa untung? Apakah kita mendapatkan hiburan dari Roh Kudus melalui ayat-ayat itu? Seperti saya mengalaminya, kiranya saudara juga merasakan kebahagiaan itu. Kejadian 6 sudah dibahas tentang bagaimana Tuhan melihat dan sangat sedih. Itu disebabkan karena Dia harus memutuskan untuk menghapus manusia dan bumi termasuk berbagai satwa yang hidup didalamnya, kecuali keluarga nabi Nuh yang mendapatkan kasih karunia, Tuhan katakan, “Namun Nuh dan keluarganya itu terselamatkan.” Jadi ada yang masih mau berpegang pada Tuhan tetapi sangat sedikit.

            Yesus pernah mengatakan, “Menjelang Anak Manusia datang, keadaan dunia seperti zaman nabi Nuh.” Dapat dibandingkan pada zaman nabi Nuh begitu banyak keluarga, famili, tidak ada satupun yang mau menerima berita kebenaran nabi Nuh. Hanya Nuh dan anggota keluarganya sejumlah delapan orang, apakah kita ada di dalamnya? Apakah keluarga, famili kita ada di dalamnya? Tuhan katakan ‘seperti zaman nabi Nuh’ berarti seperti zaman nabi Nuh hanya sedikit orang yang mau diselamatkan. Berarti begitu banyak bangsa Indonesia yang tidak mau diselamatkan. Bagaimana perasaan kita?

            Keturunan Adam yaitu cucunya yang bernama Enos berseru nama Tuhan. Kita sudah hayati bersama bahwa orang yang berseru akan nama Tuhan pasti diselamatkan. Setelah Adam mendapatkan Set, pengganti Habel, dan Set mendapat Enos, ia menyeru akan Tuhan. Setiap orang yang menyeru akan Tuhan, dia diubah dan ada janji keselamatan. Setelah pasal 5 itu dikatakan silsilah Adam diberkati lagi menurut gambar teladan Tuhan tetapi seiring berjalannya waktu yang menyeru nama Tuhan semakin sedikit. Sebaliknya yang berbuat jahat semakin banyak, sehingga Allah harus memutuskan, “Dengan pilu hati Aku harus memusnahkan semua.” Ini menunjukkan bagaimana dosa itu terus berkembang dan merajalela. Manusia mencoba berbuat baik, tetapi ternyata tidak bisa.

Kejadian 4 dimana Kain diperingatkan oleh Allah waktu persembahannya tidak diterima, Allah memberikan kesempatan adiknya yang bernama Habel. Kain dan Habel adalah dua bersaudara, dilahirkan oleh Adam dan Hawa yang sudah melanggar firman Tuhan. Roma 5 menyatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa. Allah mengetahui Habel juga orang berdosa, tapi karena imannya dia dianggap benar. Kain juga orang berdosa malah tidak mau berbuat baik. Tuhan memberi kesempatan, “Jikaengkau berbuat baik, engkau dapat diterima.” Sayangnya Kain tidak mau atau tidak dapat berbuat baik. Mengapa? Karena dosa. Jangan mengecilkan dosa apapun juga! Dosa membuat kita tidak mampu berbuat baik.

Roma 7:14-19Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.

Benci terhadap pencurian tetapi justru mencuri, benci perzinahan tetapi justru berselingkuh, benci menggosip tetapi justru suka gosip. Itulah manusia. Itu kata rasul Paulus, hendaknya kita pun menyikapinya secara serius.Rasul Paulus mengaku dia tahu firman Tuhan itu baik demikian pula hukum-hukum-Nya, namun dia tidak dapat berbuat. Kain tidak dapat berbuat yang baik walaupun sudah diberi nasehat. Seringkali kita membaca Alkitab, kita tahu bahwa semua itu baik. Alkitab memberi nasehat yang baik tetapi jujur seringkali kita melanggar. Jika kita mengaku jujur sebenarnya Tuhan memberikan solusi supaya kita hidup oleh karena kasih karunia. Ini dikaitkan dengan pasal 7 bahwa kita harus sungguh-sungguh berada dalam kasih karunia Allah.

Dosa jika sudah satu kali merongrong manusia, membuatnya selalu bercokol dalam hidup manusia tersebut, kecuali jika terjadi kelepasan dari Tuhan sendiri. Kejadian 3 disitulah permulaan kejatuhan manusia dan juga permulaan Allah berjanji untuk memberikan solusi yang indah. Merupakan satu tragedi yang paling besar dimana manusia menggunakan kebebasannya untuk memilih tidak menaati firman Tuhan. Waktu itu belum ada dosa dan pelanggaran tetapi Adam dan Hawa setuju melanggar perintah Allah, apalagi kita manusia dalam dunia ini sudah di dalam kondisi berdosa. Tidak ada orang yang mampu untuk tidak berbuat dosa, kecuali satu perkara,

1 Yohanes 3:7-9Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

Inilah janji Allah, yang membawa kita pada kebahagiaan dimana kita tidak akan dapat berbuat dosa lagi karena kita lahir dari Allah. Apakah kita percaya inilah yang membuat kita tidak dapat berbuat dosa lagi? Jangan lagi menggunakan berbagai alasan, karena muda, banyak keinginan, masih hidup sebagai manusia dan lain sebagainya. Alasan itu merugikan kita sendiri. Jika kita percaya pada Firman Tuhan maka kita harus meyakini dan berkomitmen untuk tidak kalah dari dosa karena Yesus sendiri telah menang.

Firman Allah yang memberi kita kepastian dan keyakinan sehingga tidak ada lagi keraguan. Jika masih ada keraguan di dalam diri kita itu karena kita tidak sungguh-sungguh membaca Firman Tuhan. Dalam tiap ayat sudah tertulis dengan jelas dan memuat solusi tiap permasalahan yang kita hadapi sehingga tidak ada alasan untuk ragu lagi. Jika kita menyimpan Firman itu dalam hati maka kita tidak akan bisa berbuat dosa lagi. Oleh karena itu mulai saat ini mari kita baca firman Tuhan seluruhnya dengan sungguh-sungguh.

Pada kitab Kejadian pasal 2, Tuhan telah menciptakan keluarga bahkan dalam pasal berikutnya keluarga tersebut berkembang dengan kehadiran anak menantu mereka. Semua kisah itu pasti terkait dan tidak mungkin terlepas oleh karena itu kita dapat kembali kepada permulaan kitab Kejadian yaitu segala sesuatu dimulai oleh Allah yang menciptakan langit dan bumi ini. Yang berarti ini adalah Firman Allah maka tidak boleh ada yang melebihi Alkitab bahkan disamakan pun tidak boleh.

Ada gereja maupun beberapa aliran yang selain menggunakan Alkitab juga menggunakan buku-buku yang merupakan karya dari pencetus organisasi tersebut sehingga tulisannya dianggap sama dengan Alkitab. Bahkan jemaat menganggap buku-buku itu lebih daripada Alkitab. Begitu pula orang Yahudi, mereka berpegang pada Perjanjian Lama namun selain itu mereka juga percaya bahkan lebih percaya pada Talmut. Jangan kita lebih percaya pada tulisan apapun dibanding Alkitab. Itu boleh menjadi suatu tambahan wawasan namun jangan sampai itu menjadi pedoman hidup, sebab yang memberi kehidupan itu hanya Alkitab yaitu Firman Allah. Yesus pernah berkata bahwa Dialah jalan, kebenaran dan hidup.

Kejadian 7:5 Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.

Kejadian 6:22Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.

Disini ada dua ayat yang memiliki pengertian yang sama namun dinyatakan pada situasi dan kondisi yang berbeda. Saya merenungkan, saat Musa menulis ini dia melihat sosok nabi Nuh sebagai seorang yang sangat konsekuen. Nuh mendapat kasih karunia dan dia memanfaatkannya dengan baik. Tuhan menyuruh Nuh membuat bahtera, Dia memberikan rancang bangunnya secara detil baik bentuk maupun ukurannya. Setelah itu Tuhan mengadakan perjanjian dengan Nuh. Setiap kalimat yang dikatakan Tuhan diterima oleh Nuh dengan sangat serius. Itulah yang membuat Nuh bahagia.

Kejadian 6:17-19 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa.

Saat itu nabi Nuh mendengarkan sebagai orang yang dibenarkan dan mendapatkan kasih karunia sehingga dia tidak bermain-main dengan Firman yang dia terima. Walaupun disampaikan bukan melalui tulisan tetapi dia yakin. Mungkin timbul rasa takut atau kuatir karena air bah belum terjadi (Ibrani 11). Tetapi Nuh sangat serius dengan kata-kata yang dia terima sehingga dia melaksanakan perintah itu. Jangka waktu pembuatan bahtera tersebut tidak diketahui karena tidak tertulis dalam Alkitab. Beberapa Jumat lalu kita sudah membahas tentang perbandingan pengerjaan bahtera dan Tabernakel. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembuatan bahtera tersebut namun pada pasal 6 menunjukkan bahwa nabi Nuh melakukannya dengan sungguh-sungguh. Dan setelah itu pada pasal 7, Tuhan kembali melihat bahwa Nuh ini benar karena melakukan kebenaran.

Kejadian 7:1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.

Tuhan melihat bahwa Nuh telah melakukan perintah-Nya dengan sungguh-sungguh. Berapa lama dia mengerjakan bahtera itu? Berapa lama dia harus membawa binatang-binatang itu untuk masuk? Berapa banyak ciptaan Tuhan yang dibawanya? Nuh melakukan semuanya itu dengan sungguh-sungguh sehingga Tuhan melihat Nuh sebagai orang yang benar dihadapan-Nya.

Saat membaca Kejadian 7:1, saya renungkan baik-baik, kadang kita melihat orang lain lalu menghakiminya karena tidak sesuai dengan doktrin gereja, aturan gereja dan lain lain. Namun Tuhan katakan bahwa Dia melihat Nuh benar dihadapan-Nya, jadi bukan dihadapan manusia. Oleh karena itu tidak ada sesuatu yang dapat kita banggakan di hadapan manusia. Walaupun seringkali kita merasa melakukan kebenaran namun berdasar ukuran siapa? Kita mendapat kasih karunia keselamatan dihadapan Tuhan bukan karena usaha kita sendiri. Allah melihat setiap hari nabi Nuh dan anak-anaknya membangun bahtera. Tuhan melihat dan mengukur nabi Nuh sehingga Dia berkata bahwa nabi Nuh yang dilihat-Nya paling benar diantara orang sezamannya. Ada perbandingan sehingga Tuhan memilih dia dan keluarganya untuk masuk. Dan Tuhan juga yang menentukan segala binatang yang boleh masuk.

Nabi Nuh tidak sombong walaupun dia tahu bahwa Tuhan menganggapnya paling benar, seringkali kita menjadi sombong jika kita dianggap paling benar. Berbeda dengan nabi Nuh, semakin dia benar dihadapan Tuhan maka dia melaksanakan perintah Tuhan dengan benar tanpa sedikitpun merasa hebat. Ini artinya kontinyu atau terus menerus. Ini merupakan kontinuitas hidup kita, kebenaran itu harus ada di dalam hidup kita terus menerus sampai akhir hidup kita. Hidup kita saleh sampai akhirnya dan biar Tuhan yang menentukannya, yang penting kita tetap melakukannya dan menjaganya dengan sungguh-sungguh. Jangan merasa sulit atau sukar. Seperti Nuh, siapa yang dapat membawa semua binatang masuk? Namun Nuh percaya dan tetap melakukan perintah Tuhan, bisakah kita? Nuh yakin jika Tuhan mengijinkan maka itu semua bisa terjadi, Nuh cukup melakukan perintah Tuhan.

Kejadian 7:6-7 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.

Ini praktek Firman Tuhan, Nuh berumur 600 tahun saat Tuhan menyuruh dia dan keluarganya naik ke bahtera. Jadi antara perintah dan praktek itu harus ada kesamaan. Jika dia sungguh-sungguh mengikuti kehendak Tuhan maka dia sungguh-sungguh membawa binatang-binatang baik yang haram maupun yang halal untuk masuk semuanya

Keluaran 7:8-9 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.

Semua jenis binatang ada di dalam bahtera,Tuhan perintahkan untuk membawanya. Saya tidak tahu caranya, tetapi ayat yang mengatakan bahwa binatang-binatang itu semua datang. Kita dapat melihat Allah itu luar biasa. Manusia diselamatkan, binatang-binatang  sekecil apapun juga diselamatkan. Apa pengertiannya untuk kita? Hari-hari ini jika kita melihat serangga, Tuhan suruh pelihara. Pada waktu itu semua terjadi seijin Tuhan dan diperintahkan Tuhan untuk diselamatkan. Kita melihat di sini, semua akan dimusnahkan, tetapi juga ada yang diselamatkan. Di sini kita dapat melihat kasih dan keadilan Tuhan. Keadilan bagi mereka yang tidak mau percaya tetapi kasih Tuhan bagi mereka yang mau menerima. Kita membaca,

Roma 1:16Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.

Roma 2:7-10 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.

Jika Allah harus dengan hati pilu memusnahkan manusia pada waktu itu karena manusia tidak mau menerima. Tetapi Allah juga menyelamatkan manusia yaitu Nuh dan keluarganya karena Nuh mau menerima. Jika kita melihat pasal 7 ini kita dapat melihat keadilan dan kasih Allah. Apakah semua yang terjadi ini betul-betul terjadi atau hanya tulisan orang Yahudi? Semoga kita yang ada di sini yakin apa yang ditulis di dalam Alkitab adalah benar tanpa salah. Saya tidak mau mencari pengetahuan di luar Alkitab. Saya pernah membaca dan terus terang saja, saya tidak setuju dengan tulisan itu yang mengatakan bahwa air bah waktu itu tidak menenggelamkan bumi. Itu hanya ilustrasi atau kiasan dari orang Yahudi. Karena pada waktu air bah menutupi seluruh dunia, itu bahasanya hanya di wilayah itu saja.

Saya akan menunjukkan 2 ayat, pada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk kita menjadi yakin. Karena ada yang tidak yakin bahwa pada zaman nabi Nuh betul-betul dunia tenggelam habis, ada pakar-pakar Alkitab mengatakan tulisan ini tidak benar bahwa ketika air bah terjadi, ada banyak manusia di luar wilayah itu hidup. Hanya di wilayah Nuh dan sekitarnya itu saja yang dimusnahkan. Kita membaca,

Kejadian 7:17-20 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi. Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air. Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.

Tidak ada satupun gunung bahkan yang paling tinggi sekalipun yang tidak tenggelam. Bahkan dikatakan oleh Firman Allah bisa diukur oleh Musa dalam Roh Kudus. Kita tahu Himalaya adalah gunung tertinggi. Jika itu benar, maka air masih 15 hasta lebih tinggi dari puncak Himalaya yang merupakan gunung paling tinggi. Ini merupakanhukuman Allah yang sangat luar biasa dan bumi ini di dalam air bah selama 150 hari, bukan sekonyong-konyong atau satu hari. Ada informasi di internet tentang air bah, di atas gunung-gunung ditemukan kerang-kerang yang sebenarnya tidak mungkin ada di gunung, karena antara gunung dan lautan sangat jauh.

2 Petrus 3:3-6 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Menurut ilmuwan dunia, bumi, planet dan jagat raya terjadi karena Big Bang. Dahulu terjadi ledakan, planet-planet masih merah dan penuh dengan api yang panas, lalu sampai jutaan tahun maka gumpalan api itu pelan-pelan menjadi dingin. Itu sebabnya di bumi sekarang ada api. Bagaimana dengan Firman Tuhan? Bumi ini jadi dari air, bukan panas, dingin. Saya temukan bumi ini oleh air dari Firman itu sendiri dan juga ditenggelamkan oleh air. Tetapi yang sekarang masih ada akan dimusnahkan oleh api. Ilmuwan berani tidak mengaku Alkitab dan Firman Allah, mereka berani menghujat Allah. Jika orang Kristen, hamba-hamba Tuhan tidak suka membaca Alkitab, dari mana penghiburan? Jika hamba-hamba Tuhan tidak dihiburkan, bagaimana bisa menghiburkan sidang jemaat? Jika hidup nikah tidak dihiburkan oleh Firman Allah mau dihiburkan oleh siapa lagi? Itu sebabnya  dengan segala keterbatasan, saya rindu supaya ketika kita membaca ini, kita merasa bahagia dan mengaminkan ini adalah yang menghiburkan kami menghadapi dunia yang begitu kejam dan jahat. Kita boleh dipastikan tidak akan goyah karena Firman Allah itu ya dan amin.

Amin.