Pendalaman Alkitab Kitab KEJADIAN

Jumat, 13 Desember 2013

Pdt. Paulus Budiono

Shalom.

Kita sudah mengenal bahwa Yesus adalah Sang Firman yang menuntun di jalan yang benar. Kita harus fokus kepada Yesus bukan mengharapkan seorang pemimpin, gembala. Mengharapkan dalam tanda petik “seorang gembala” tidak salah, tetapi menjadi sangat salah jika kita tidak membaca Alkitab, hanya mendengar dan mencatat. Benar atau tidak pokoknya diterima, itu tidak sehat. Kita akan melanjutkan pada pembahasan mengenai Kejadian 2:4-25 yang dibagi dalam 3 bagian. Kita sudah mulai dengan bagian yang pertama, yaitu ay 4-7 mengenai manusia diciptakan dari debu tanah, tetapi luar biasanya dibentuk menurut gambar dan teladan Allah yang kekal.

Jika kita melihat patung lilin dari tokoh-tokoh terkenal, presiden, raja, ratu dan lainnya, kita akan kagum karena patung itu dibuat sangat mirip dengan aslinya. Kita dapat teringat kembali, ini adalah presiden A, raja B, karena persis sekali, mungkin kita tidak pernah bertemu saat ia masih hidup, tapi waktu patungnya dibuat kita kagum sekali. Namun seringkali kita tidak kagum dengan sesama kita. Kita manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar-Nya, menurut rupa-Nya.

Mari kita belajar agar semakin mengenal siapakah kita ini – hanya debu tanah yang tidak ada artinya. Ingatlah dan jangan dilupakan bahwa manusia diciptakan dari debu dan tanah. Debu itu cirinya: tidak dapat menyatu, tidak berharga dan sama sekali tidak berarti, yang dengan sangat mudahnya berhamburan saat ditiup angin. Itulah manusia, tetapi Tuhan ciptakan menjadi ciptaan yang paling unggul, sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa, tetapi wujud itu masih ada; karena itu Yakub mengatakan: “kita manusia ini menurut teladan gambar Allah’ karena itu dalam Kristus kita adalah ciptaan yang baru menurut gambar teladanNya”. Kita mempunyai image-Nya, pikiran-Nya, karena itu Rasul Paulus mendorong jemaat Filipus supaya masing-masing mempunyai perasaan Kristus karena itu akan menjalin kesatuan.

Mari kita baca dalam Filipi 2:5-8 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”

Rasul Paulus menganjurkan jemaat Filipi supaya ada kesatuan, dan kesatuan itu tidak mungkin dibuat oleh organisasi, oleh seorang manusia, atau oleh tata tertib apa pun juga karena yang dapat menyatukan kita adalah Allah sendiri, Allah Tritunggal, Allah yang tidak pernah berpisah, Ketritunggalan Alah yang Esa dalam Yesus Kristus. Itu sebabnya Rasul Paulus merasa yakin jemaat Filipi dapat bersatu jika masing-masing dalam kebersamaan  menaruh pikiran Yesus. Inilah wujud Allah, image Allah. Ibrani mengatakan: “anak-Nya itu adalah wujud lembaga Allah”. Jika kita mempunyai image Kristus, maka tidak sulit bagi kita untuk menyatu. Kita asalnya dari debu tanah, ini harus selalu diingat supaya Yesus yang ditonjolkan, bukan manusianya.

Pada PA malam ini kita membahas bagian ke dua ayat 8-17,

Kejadian 2:8-17 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah Timur, disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-NYA itu. Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ada sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush. Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.  Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini bolehkau makan buahnya, dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Di sini kita dapat melihat bahwa Tuhan menumbuhkan banyak pohon-pohon yang berbuah. Ada pohon kehidupan, ada juga pohon pengetahuan baik dan jahat. Kemudian di ayat terakhir Allah menyatakan bahwa: “Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak boleh engkau makan”

Kita akan periksa baik-baik ; “selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden” Seringkali kitamendengar nama ‘taman Eden’. Sebenarnya Eden bukan nama taman, tetapi taman itu dibuat di daerah yang namanya Eden. Alkitab dalam terjemahan yang lain menuliskan ‘taman Eden’, tetapi jika kita perhatian ayat Alkitab ‘selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden’. Jadi TUHAN tidak membuat taman Eden, tetapi membuat taman ‘di Eden’, di sebelah Timur.

Kita mengenal tentang 4 arah mata angin yaitu ; Barat, Timur, Utara dan Selatan. Tentunya Musa tahu arah Timur, sehingga ia dapat menuliskan ‘di sebelah Timur’. Sebenarnya di manakah Timur itu? Jika kita berada di suatu lapangan yang sangat luas – tidak ada bangunan apapun, dapatkah kita tahu saat Tuhan katakan ‘Aku membuat taman di Eden di sebelah Timur’. Kita akan bingung di mana sebelah Timur jika tidak melihat matahari terbit, tetapi waktu kita merenungkan lebih jauh – tulisan ini tepat. Maksudnya: supaya menambah keyakinan kita bahwa penulisan ini tidak salah, tidak ngawur. Allah mendorong Musa untuk menulis selanjutnya: “ ada satu sungai yang mengalir dari Eden” –  untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.

Empat cabang sungai itu adalah: Pison, Gihon, Tigris dan Efrat. Ajaibnya nama sungai Tigris dan sungai Efrat sampai sekarang masih ada dan tidak berubah. Ini suatu hal yang luar biasa. Jika kita coba mencarinya dalam peta dunia, kita tidak akan sulit menemukan di mana Efrat dan Tigris tersebut, bahkan dengan ilmu bumi yang sangat sederhana pun kita akan mengetahui dimana taman yang Allah buat di Eden di sebelah Timur.

Saya akan menunjukkan pada gambar sederhana supaya kita dapat diyakinkan ;

gambar pertama

Kita dapat melihat dengan jelas, sungai Tigris sampai ke bawah, sungai Efrat sampai ke bawah yang mana keduanya sampai hari ini masih ada. Di manakah taman itu? Sampai hari ini tidak diketahui, bahkan Eden pun tidak disebutkan lagi; tetapi adanya 2 sungai yang namanya masih dipakai sampai sekarang menunjukkan ini hal yang benar. Dengan kuasa-Nya Tuhan menunjukkan hal ini supaya saat membaca kitab Kejadian ini jangan dipengaruhi oleh pendapat para ilmuwan dunia yang mengatakan ‘itu hanya dongeng’ tetapi ini fakta, kenyataan yang tetap ada sampai hari ini.

Jika kita mau melihat lagi apakah betul itu Timur dan sekarang di mana?

gambar kedua

Pada peta zaman sekarang, kita dapat melihat sungai Tigris, sungai Efrat, negara Irak, Syria yang sekarang sedang perang, Israel, Mesir, Laut Merah, Yordan dan lainnya. Waktu Allah menyuruh Musa menulis semua peristiwa dimulai dari saat bangsa Israel keluar dari Mesir dan setelah berperang dengan Amalek maka Tuhan berkata: “tulis dan catat semua!” dan mulai saat itu Musa mencatatnya termasuk kitab Kejadian. Dimanakah dia mencatat?

gambar ketiga

Ini Rafidim, bangsa Israel keluar dari Mesir, dari Sukot langsung menyebrangi Laut Merah, terus berjalan, sampai berperang melawan Amalek, sampai di sini Allah menyuruh Musa untuk menulis semuanya itu. Jika kita perhatikan inilah tempat di mana bangsa Israel dipimpin oleh Musa, di Rafidim dan inilah daerah di Eden.Di mana? Apa namanya? Kita tidak tahu, tetapi jika Tuhan menunjukkan ‘Dia membuat taman di Eden’ . maka kita sudah tahu di daerah mana Eden itu, sebelah Timur.

Dahulu kita mengetahui dan percaya Pintu Tabernakel mengarah ke Timur dan kita menguraikannya. Tepat, tidak salah. Tetapi dengan adanya bukti-bukti dalam ilmu bumi yang ditemukan maka kita harus percaya bahwa Alkitab ini 100 % benar – 100 % Firman Allah, tidak boleh diragukan lagi.

Di sini Musamulaimenulis keadaan pertama kali saat manusia diciptakan. Di mana taman Eden itu? tidak ada yang tahu, tetapi lewat Firman Allah mengatakan ‘di Eden’ Allah membuat taman di sebelah Timur maka manusia pertama Adam dan Hawa ditempatkan di situ, supaya saat kita mempelajari PA dengan beberapa pembuktian timbul keyakinan bukan karena menemukan kebenaran dunia baru kita percaya Alkitab. Kita harus percaya sepenuhnya akan apa yang telah diakui oleh gereja, baik Katolik, Protestan maupun Pantekosta sangat meyakini Alkitab ini Firman Allah tanpa salah. Jika kita telah yakini dan kemudian menemukan kesulitan, maka kita harus berkeyakinan: pasti ada jalan.

Saya semakin bergairah, semakin melihat keajaiban dari Firman Allah yang ditulis oleh Musa. Saya tidak perlu ragu lagi, saya sangat diyakinkan. Apakah perlu ada konfrotasi dengan orang-orang yang tidak percaya? Tidak perlu! Cukup kita pribadi yakin, supaya saat kita menulusuri firman Allah ayat per-ayat kita akan tergairah dan mengagumi betapa berkuasanya firman Allah ini. Semakin saya membaca dan menyelidikinya,  maka semakin  menemukan hal-hal yang indah yang sudah Tuhan ciptakan.

Kita membaca Kejadian 2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah Timur, disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-NYA itu.

‘Eden’ artinya: sukacita, gembira. Tuhan Allah membuat taman di Eden. Allah membuat taman di tempat yang sukacita, begitu gembira, tidak ada sesuatu yang buruk,  sedih, tangisan. Allah membuat taman di tempat yang sukacita.

Taman artinya: ‘suatu daerah yang dipagari’. Dalam bahasa Mandarin artinya: tumpukan tanah yang menjadi sebuah benteng. Kita dapat memperkirakan sendiri berapa besarnya jika ada 4 sungai yang mengalir melalui taman itu. Saya tidak tahu, tidak disebutkan, merupakan tempat yang dipagari, dilindungi. Tuhan menaruh manusia yang diciptakan-Nya, Adamdan Hawa, sebuah pernikahan, di tempat yang paling bahagia. Dalam kiasannya taman itu adalah Mempelai Wanita Tuhan, karena itu umumnya kita dengar sebagai ‘taman Eden’. Lebih jauh dikatakan: ada tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, ada wangi-wangian,  bunga-bunga, dan semua yang berbau harum.

Kita manusia yang adalah debu tanah, tidak ada apa-apanya, namun Tuhan menciptakan kita sebagai manusia yang hidup dan ada Roh Allah. Laki-laki dan perempuan ditempatkan di tempat yang Ia buat. Apa yang Tuhan ciptakan dan buat itu semuanya sungguh amat baik.

Perhatikan kalimat ini; “Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” Kita kaitkan dengan Kejadian 2 ayat 7 Allah menciptakan manusia dari debu tanah pada hari keenam. Maka waktu Allah membuat taman Eden itu hari keenam. Waktu Allah membuat Hawa, itu hari keenam. Semuanya begitu indah.

Allah yang memberikan image-Nya dalam hidup kita supaya kita bahagia. Itulah pikiran Tuhan dan rencana-Nya menciptakan manusia. Bahkan dalam diri manusia yang diciptakan-Nya, Tuhan memberikan suatu tugas yang indah sekali. Dalam ayat 15 dikatakan, “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”Allah menempat nikah dalam tempat yang berbahagia dan dilindungi. Jika kita bicara soal nikah, maka nikah itu dilindungi, suami-isteri dilindungi supaya tetap dalam hubungan yang bahagia. Jika kita yakin bahwa kita diciptakan menjadi ciptaan yang baru, image Kristus ada dalam hidup kita, seharusnya tidak perlu ada konflik dalam nikah.

Tugas manusia hanya satu yaitu untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Ini menunjukkan pada kita bahwa Allah itu suka ‘mengusahakan’ dan dilanjutkan dengan pemeliharaan. Manusia diciptakan menurut gambar teladan Allah. Jadi, suami maupun isteri memiliki ciri-ciri yang suka mengusahakan bukan bermalas-malasan dan juga memelihara taman itu, memelihara nikah, keluarga. Karena selanjutnya Tuhan katakan, “Beranakcuculah!” Maka semuanya patut dipelihara   

Kejadian 2: 4-5 “Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu”

Waktu Allah menciptakan pohon-pohon di Kejadian 1 belum ada orang yang mengaturnya, belum ada Adam, Hawa untuk mengusahakan tanah itu. Karena itu, Kejadian 2:15 mengatakan, “... untuk mengusahakan.” Tuhan menyediakan semua yang baik, tetapi jika kita tidak mau usaha, siapa yang salah jika rumah tangga kacau? Karena itu, Kejadian 2: 7“Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah.” Kita bandingkan dengan Kejadian 2: 5, “Sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu.”

Walaupun manusia itu dari debu, ia dapat diatur. Allah Sang Pencipta memiliki cara kerja yang tak terselami. Ilmu kedokteran masa kini luar biasa namun tetap tidak dapat menandingi hikmat Allah. Bagaimana terbentuknya tulang, adanya aliran darah, bagaimana caraTuhan mengatur urat-urat saraf yang begitu kecil yang tidak terlihat secara kasat mata? Jika bukan Allah, siapa dapat melakukannya? Apabila melihat semuanya ini, kita akan mengerti betapa Tuhan itu sangat luar biasa. Jika kita katakan Tuhan luar biasa, buktikan luar biasa-Nya di dalam diri kita untuk mengusahakan dan memelihara! Tidak sulit karena Tuhan sudah menyediakan semuanya. Kembali pada Kejadian 1: 26“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa...”

Manusia harus melestarikan yang baik sehingga akan semakin berkembang. Logis jika sebuah pohon yang berbuah senantiasa dijaga dan dipelihara, maka pohon itu akan semakin bertumbuh dan berbuah. Yang tadinya menghasilkan 50 buah, kemudian dipelihara dan dijaga jangan sampai kena hama, tahun depan pohon tersebut dapat menghasilkan 100 buah. Diharapkan tahun depannya lagi dapat menjadi 200, 400 dan seterusnya. Jika itu bicara soal kebahagiaan, bukankah hidup nikah akan semakin bahagia? Bukan semakin kacau. Yang mengacaukan bukan Allah tetapi manusia itu sendiri. Karena manusia lupa siapa dirinya, bahwa ia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Puji Tuhan bahwa Yesus telah datang untuk membuat kita tercipta ulang dan tetap mempunyai gambar Allah. Sehingga, dalam diri seorang suami harus ada jiwa ‘mengusahakan’  dan jiwa ‘memelihara’.

Tuhan berkata pada manusia pertama yang diciptakan-Nya dalam Kejadian 1, supaya mereka menguasai seluruh bumi. Tetapi Tuhan Allah menempatkan mereka lebih dulu  di taman Eden. Berarti ruang lingkupnya kecil tetapi isinya tetap penuh dengan segala berkat.

Kejadian 2: 9-12 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.

Tuhan menumbuhkan berbagai pepohonan di bumi yang menarik dan baik untuk dimakan buahnya. Dan pohon kehidupan berada di tengah-tengah taman itu serta pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Juga ada sungai yang mengalir. Sungai yang pertama adalah sungai Pison yang mengaliri seluruh tanah Hawila tempat dimana ada emas. Dan Alkitab mengatakan bahwa emas di negeri itu baik, disana juga ada damar bedolah dan batu krisopras. Damar bedolah adalah mutiara (dari bahasa Mandarin), jadi dapatdibayangkan bahwa benda-benda berharga ini diciptakan Tuhan dan Dia yang memberkati sehingga Adam dan Hawa tinggal mengatur dan mengusahakannya.

Apakah emas yang indah, batu permata yang indah dapat muncul tiba-tiba begitu rapi dan teratur? Tidak, itu semua harus diusahakan dan dipelihara, bagaimana dengan kita? Tuhan memberkati kita namun seringkali kita sia-siakan berkat bahagia itu di dalam rumah tangga kita. Kita tidak mau usaha, tidak rela dikikis, tidak mau dibentuk menjadi batu yang indah. Mari kita belajar berpikir seperti apa yang Alkitab katakan. Saat ini saya menantang saudara semua terutama yang sudah menikah, buktikan bahwa engkau tetap bahagia bahkan semakin berbahagia. Mengusahakan dan memeliharanya dengan baik sesuai dengan yang dikatakan Alkitab. Dua hal ini harus dikerjakan dengan penuh kebijaksanaan dari Allah karena dari dalam hati Adam dan Hawa ada sifat Allah.

Sekarang saya akan masuk pada masalah makanan yang terkait dengan tumbuhan. Pada Kejadian 2:17 dikatakan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat buahnya jangan dimakan, apabila dimakan akan mendatangkan kematian.

Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Apakah pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu ada racunnya sehingga Tuhan melarang untuk memakannya? Dalam bahasa Mandarin dikatakan dengan tegas bahwa pohon pengetahuan yang baik dan jahat tidak boleh dimakan. Jika tidak ada racun kenapa tidak boleh dimakan?

Kejadian 2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Apakah pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat bisa dimakan? Tidak boleh dimakan karena Tuhan yang memerintahkan demikian namun pada ayat 9 dikatakan Tuhan menumbuhkan berbagai pohon di bumi yang menarik dan baik dimakan buahnya, termasuk pohon kehidupan dan pohon pengetahuan yang baik dan jahat. Bukankah Firman Tuhan tidak saling bertentangan? Apakah pohon kehidupan, pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat tumbuh di bumi atau di surga? Jawabannya adalah dari bumi. Jadi apakah buahnya boleh dimakan? Ingat pada pasal 1, bahwa apa yang diciptakan Tuhan itu sangatlah baik, tidak ada yang tidak baik. Pohon kehidupan itu baik, pohon pengetahuan yang baik dan jahat juga baik.

Ada satu contoh, apakah morfin itu boleh dimakan? Boleh saja, karena morfin biasa digunakan olehdokter sebagai obat bius namun pemakaiannya tidak boleh melebihi dosis. Morfin apabila disuntikkan ke orang yang sedang sakit maka sakit yang dirasakan akan hilang. Jadi semua ada dosisnya masing-masing, maksudnya adalah Tuhan mau agar kita patuh pada Firman Tuhan karena tidak ada satupun ciptaan Tuhan yang tidak baik. Rasul Paulus mengatakan, semua boleh dimakan namun tidak semua bermanfaat.

1 Korintus 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.

1 Korintus 10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Ini berarti kita harus berhati-hati dalam hal mempelajari kebenaran Firman Allah. Dokter mengatakan saya harus mengurangi makanan yang mengandung lemak. Apakah tidak boleh sama sekali? Boleh tetapi terbatas, Tuhan mengatakan bahwa semua buah yang ada ditempat itu boleh dimakan buahnya dengan bebas namun tentang pohon pengetahuan yang baik dan jahat buahnya jangan dimakan. Apakah karena buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat ada racunnya? Bukan, ini semua karena perintah Tuhan.

Saya akan memberikan dua ilustrasi yang mungkin dapat memberi pengertian pada saudara :

  1. 1.Saya mengatakan pada Steven : “Segelas air Aqua ini jangan diminum. Jikalau kamu meminumnya maka saya akan memecat kamu. Air Aqua yang lain boleh kamu minum”.  Sebenarnya segelas air Aqua ini sama dengan air Aqua yang lain, hanya saja saya melarang Steven untuk meminumnya. Hal ini saya sampaikan pada Steven agar dia taat pada saya. Jikalau dia bekerja pada saya tentu saja dia harus taat pada saya. Sangat konyol apabila Steven rela kehilangan pekerjaan gara-gara meminum segelas air Aqua yang saya larang. Jikalau Steven tidak mengerti mengapa saya melarang untuk meminum air itu, dia akan bertanya dan saya akan memberi penjelasan.
    1. 2.Ada seorang anak muda bekerja di ladang milik seseorang yang sudah tua. Dia sangat rajin. Suatu hari dia kehausan dan dia tahu di rumah orang tua itu ada segentong air. Dia lari menuju rumah orang tua itu untuk segera minum. Orang tua itu mengetahui kehausan yang dialami oleh anak muda ini dan apa yang hendak dilakukannya. Dengan segera orang tua itu melempar segenggam gabah ke air yang ada di dalam gentong itu. Melihat itu, anak muda ini terkejut. Dia tidak dapat minum dengan segera, dia harus menyingkirkan gabah yang ada di permukaan air dan pelan-pelan mengambil air yang ada di gentong itu dan meminumnya sedikit demi sedikit sementara haus dan keringatnya sudah mulai berkurang. Selanjutnya, anak muda itu dengan rasa jengkel bertanya “Mengapa bapak melemparkan segenggam gabah ke dalam gentong yang berisikan air sehingga saya tidak dapat minum dengan segera dan sepuasnya?” Dengan bijaksana orang tua itu menjelaskan, “Jikalau tadi engkau minum dengan sepuasnya, engkau akan mati.”

Seringkali kita tidak mengerti mengapa sesuatu tidak diperbolehkan, kita menghendaki semuanya diperbolehkan dan cepat.Ada sebagian orang menganggap Allah sengaja menciptakan pohon pengetahuan yang baik dan jahat supaya  manusia jatuh sehingga  mereka mengatakan bahwa Allah itu kejam. Selamanya Allah tidak pernah berlaku kejam.  Hanya karena manusia tidak pernah mau tahu akan kehendak Allah maka akhirnya manusia kecewa dan melanggar demi kepuasan yang sebentar saja.

Banyak kali orang mengatakan bahwa buah larangan itu identik hubungan nikah atau seksual. Apakah diperbolehkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan? Tentu saja boleh sebab Allah yang menciptakan laki-laki dan perempuan tetapi dengan catatan jikalau sudah menikah.  Larangan untuk memakan buah pengetahuan baik dan jahat bukan berarti tidak boleh tetapi ada saatnya diperbolehkan.  Anak muda zaman sekarang seringkali menggebu-gebu, ingin cepat-cepat. Adam dan Hawa mungkin belum selesai makan buah larangan itu, mereka sudah terbuka mata melihat ketelanjangannya. Jikalau Tuhan mengatakan jangan, bukan berarti Tuhan benci seksual, pernikahan, tidak! Pada Allah tidak ada kebencian, Allah itu kasih adanya. 

Ketika Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden, siapa yang menentukan langkah hidup mereka?  Allah atau Adam dan Hawa sendiri? Ketika manusia makan buah larangan manusia mati, hubungan Allah dengan manusia terputus artinya Adam dan Hawa tidak lagi dipimpin oleh Allah. Yang memimpin Adam dan Hawa adalah daging, nafsunya sendiri. Seringkali anak-anak muda tidak tahu. Oleh karena itu kami bersama penatua sedang memikirkan,  untuk dapat memberikan penyuluhan yang tepat, kenapa tidak boleh, kenapa boleh, kapan boleh, itu harus benar-benar mengerti supaya dapat membedakan mana yang baik dan jahat. Alkitab membuktikan, hanya orang dewasa yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat dengan pengertian dewasa rohani.

Mari kita membaca Ibrani 5:13-14 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Seringkali kita tidak tahu mengapa sesuatu tidak diperbolehkan tetapi kita mau cepat-cepat bertindak. Mungkin diri kita pernah mengomentari seorang pendeta dalam hal penjabaran firman Allah “Pendeta ini tidak dapat menguraikan firman Allah dengan baik”. Kita semua masih harus belajar, bukan berarti jika sudah pendeta sudah tahu dan ahli semuanya. Firman Allah mengatakan, “ “Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, …….”

Allah mengatakan pada Adam, “Jangan engkau makan buah pengetahuan baik dan jahat, waktu engkau makan engkau pasti mati”. Pohon pengetahuan baik dan jahat disebutkan pada Kejadian 2 dan 3. Setelah itu tidak lagi disebutkan, ini suatu misteri.  Ini yang perlu kita selidiki, tetapi tentang pohon kehidupan masih ada sampai kitab Wahyu.

Firman Tuhan adalah  kebenaran. Saya rindu supaya sidang jemaat dapat bertumbuh.  Melalui PA, saya mengajak saudara untuk belajar, untuk dapat meningkat menjadi dewasa sehingga apabila  firman Tuhan yang disampaikan sangat pedas, kita akan berpikir “Firman Tuhan untuk saya, pasti ada sesuatu yang baik buat saya”. Sehingga kita dapat menerima dan memeriksa, mengapa firman Tuhan itu pedas. Kita tidak akan mengomel pada pendeta yang menyampaikan firman yang pedas. Itu tanda bertumbuh. Jikalau kita tidak bertumbuh menjadi dewasa, kita akan diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran.

Angin pengajaran yang pertama adalah di taman Eden. Kejadian 3, ular itu mendesis ssssttt, seperti suara angin, suara pengajaran yang sesat, firman Tuhan dipelintir. Hawa tidak mengerti, sekalipun dewasa secara fisik tetapi masih bayi secara rohani. Oleh sebab itu mari kita belajar supaya kita tahu, Tuhan Allah menempatkan manusia di dalam taman Eden untuk  mengusahakan dan memelihara apa yang baik, yang indah termasuk memelihara pohon pengetahuan baik dan jahat. Dipelihara supaya dapat terlihat jelas, ini jangan, itu boleh,  supaya  kita tetap bahagia, nikah tetap bahagia. Tuhan tidak memberi pekerjaan yang berat melainkan sangat mudah yaitu mengusahakan dan memelihara. Kuncinya adalah Tuhan menempatkan kita di dalam taman hidup nikah, taman hidup pribadi, hidup berkeluarga untuk mengusahakan dan memelihara. Semua yang Tuhan ciptakan sangat baik, apakah itu diizinkan, ataukah itu larangan, semuanya baik.

Amin.