MENGHADAPI PILIHAN-PILIHAN HIDUP
Aku merenungkan dalam-dalam apa yang dikatakan pembicara, âMenjadi dewasa adalah suatu pilihanâ. Tampak olehku para tokoh Alkitab saat mereka harus menentukan pilihan-pilihan mereka.
Sejak permulaan penciptaan, manusia telah dihadapkan pada pilihan, contoh:
- Hawa dihadapkan pada pilihan menuruti perintah Allah untuk tidak makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat atau menuruti bujukan Iblis untuk memakannya agar menjadi seperti Allah.
- Lot diberi kewenangan untuk memilih dan dia memilih daerah Sodom-Gomora yang tampak subur namun akhirnya dihancurkan.
- Bangsa Israel diperhadapkan dengan pilihan âKehidupan dan kematianâ, âberkat dan kutukâ (Ul. 30:19-20). âPilihlah kehidupanâ, himbau Tuhan, âsupaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmuâŠâ
- Rut juga dihadapkan pada pilihan pulang kembali ke Moab atau ikut Naomi, mertuanya ke Betlehem âYehuda.
- Ada dua jalan â lebar dan sempit ⊠Kata sebuah nyanyian yang mengutip ayat dari Alkitab. Mana yang Anda pilih?
- Bangsa Yahudi juga dihadapkan pada dua pilihan: Yesus atau Barabas? Dan mereka memilih Barabas, si penjahat untuk dibebaskan!
- Menghadapi akhir zaman, masih juga ada pilihan yang harus kita tentukan: cap 666 atau aniaya?
Sesungguhnya masih banyak pilihan lagi yang dapat kita temukan dalam Alkitab maupun dalam hidup kita sehari-hari. Dari pilihan-pilihan di atas, kita tentu mengetahui siapa yang salah pilih dan siapa berhikmat memilih yang benar.
âTakut akan Tuhan adalah permulaan hikmatâ kata Amsal, dengan takut akan Tuhan, tentu kita akan berhikmat untuk tidak salah pilih saat kita harus menentukan pilihan setiap hari! (vs)