Berakar Di Dalam Kristus, Dibangun Di Atas Kristus
Minggu, Lemah Putro, 6 Agustus , 2017
Pdm. Setio Dharma Kusuma
Shalom,
Firman Allah mendorong kita untuk berdoa tidak jemu-jemu dengan iman (Luk. 18:1-8). Tanpa iman, doa kita tidak akan dijawab. Selain itu, jangan berdoa dengan kondisi kita merasa paling benar dan paling suci kemudian melecehkan orang lain. Hendaknya doa kita panjatkan bukan sekadar melakukan liturgi keagamaan tetapi doa kita tercermin dalam kehidupan sehari-hari alias kita hidup dalam suasana penyembahan.
Sesungguhnya doa tidak hanya terkait dengan Mazbah Pembakaran Ukupan di dalam Tempat Kudus (Kel. 30:1-2) namun terkait juga dengan kurban penghapus dosa pada Mazbah Kurban Pembakaran (di Pelataran) yang mana darah kurban dibawa masuk oleh imam besar Harun setahun sekali untuk dioleskan di atas tanduk-tanduk Mazbah Pembakaran Ukupan (Kel. 30:10; Im. 4:1-21). Bahkan dipercikkan di atas dan di depan Tutup Pendamaian (di Tempat Mahakudus) sebagai pendamaian bagi dirinya dan bagi seluruh umat Israel (Im. 16:14-16). Dengan demikian, darah kurban penghapus dosa ditemui di Pelataran, Tempat Kudus dan Tempat Mahakudus.